Jumat, 24 Agustus 2012

Kota Bawah Tanah


Ibu kota Prancis yaitu Paris berbeda dengan ibukota negara kita, Jakarta.  Macet, padet kendaraan, polusi udah menjadi ciri khas Jakarta. Tapi jangan salah ternyata di Paris itu semua tidak terjadi! 
“Loh, Paris biar jalannya kecil-kecil, nggak ada jalan layang, tapi kok nggak semacet Jakarta ya? Ke mana kendaraannya?”. Ternyata eh ternyata di kota ini sistem transportasi umum bawah tanah alias subway alias metro (begini orang perancis menyebutnya)  benar-benar menjadi andalan mereka pergi ke mana-mana.

Meskipun jalan di Paris kecil-kecil dan tidak ada jembatan layang tapi kenapa gak sepadat di Jakarta kenapa ya? Ternyata eh ternyata di kota ini sistem transportasi umumnya di bawah tanah alias subway alias metro (begini orang perancis menyebutnya)  benar-benar menjadi andalan mereka pergi ke mana-mana.

Bisa dikatakan bahwa hiruk-pikuk Kota Paris itu bukan di permukaan saja, tapi juga di bawah tanah alias subway. Meskipun dengan kepadatan yang cukup tinggi, sistem transportasi ini tetap nyaman bagi siapapun. Tidak perlu menunggu lama-lama untuk menunggu kereta lewat di terminal (gare ini bahas perancisnya) apalagi khawatir ada kereta yang ngetem.   

Hebatnya lagi fasilitas ini mudah dipahami bagi setiap orang yang berkunjung. Tanda dan warna dari jurusan sangat jelas dan dijamin nggak bakal buat tersesat. Selain itu jalur metronya pun menjangkau semua sudut kota Paris. Yah, nggak heran kalau banyak orang lebih baik menggunakan fasilitas metro ini dibandingkan punya kendaraan sendiri. Harga tiket ada bermacam-macam, bahkan kadang tergantung umur kita juga loh. Ticket all day artinya tiket itu bisa kamu pakai seharian, harganya sekitar 8 euro. Kalau umur di bawa 23, akan dapat potongan jadi harganya sekitar 5 euro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar